Rabu, 01 Agustus 2012

Maaf yang Tertunda


Aku masih disini
Berdiri dihadapanmu
Dengan semua kesalahanku
Kuberanikan tuk tatap wajahmu

Kosong
Tak satupun hal yang terlintas di benakku
Begitu juga denganmu
Tak kulihat sedikitpun maaf untukku

Terasa gelap
Ya, gelap dan pekat
Tak kulihat sedikitpun cahaya itu
Cahaya dari senyum maafmu itu

Mungkin inilah salahku
Aku terlalu lama memahami
Terlalu lama mengerti
Setiap detik yang kau berikan untukku

Maaf
Tak yakin kudapatkan itu darimu
Tak juga ku memaksa untuk dapatkannya
Ku hanya ingin mengatakannya

Kini, dengan segala kebodohanku
Aku meminta maaf
Kepadamu yang telah kusakiti, kusampaikan
maaf yang pernah tertunda ini

Selasa, 31 Juli 2012

Jangan Biasakan Curi Budaya Kita!


Gambar asli disini

Indonesia negara yang kaya akan budaya. Khususnya budaya di bidang kesenian. Tari, lagu, bahasa, dan masih banyak lagi. Contohnya aja di kota gue, Kota Tegal. Yap, Kota Tegal emang terkenal dengan dialognya yang disebut “ngapak”. Terus gue malu gak kalo ketemu temen-temen dari daerah lain? Minder gak? Oke, gue jawab. Gak sama sekali. Emang gue bukan asli orang Tegal. Tapi setiap gue ada acara ke luar kota gue selalu bawa nama kota bahari ini. Dan memang terkadang anak dari daerah lain tanya gini “Eh, kalo di tegal itu ngapak kan ya? Kok lo engga sih?”. Gue suka malu sebenernya. Masa iya sih gue yang tinggal di kota ini gak bisa bahasa di lingkungan gue sendiri.
Terkadang kita yang belum tau kebudayaan lokal akan menganggap remeh kebudayaan kita sendiri. By the way, ini juga yang mendasari banyaknya berita tentang pengklaiman budaya Indonesia oleh negara tetangga ya guys. Contohnya aja yang kemarin sempat heboh yaitu pencurian Tari Tor-Tor. Tapi sebenernya gue juga punya kisah real tentang pencurian budaya ini. Oke singkat aja yee :

Beberapa bulan yang lalu, gue mengikuti program sekolah RSBI yaitu Sister School. Program ini layaknya edutainment ke luar negeri. Setelah mengikuti testnya, alhamdulillah gue lolos. Gak lama akhirnya berangkat juga kita ke 2 negara tetangga. Setelah kita sampai di negeri jiran, kita pun menyempatkan untuk singgah di sentra oleh-oleh. Dan disitu gue menemukan hal yang janggal. Di tempat sentra oleh-oleh yang harusnya dipenuhi dengan kerajinan atau kebudayaan khas negara jiran, malah diisi dengan batik! Sebenarnya gak cuma batik yang gue temuin disana, ada juga oleh-oleh berupa keris, dan barang kerajinan lain yang notabene punya Indonesia
.
Dan bisa kita lihat dari sepenggal cerita pengalaman gue diatas. Sebenarnya apa sih manfaatnya curi budaya? Gak malukah kalian jadi maling budaya kita? Please, jangan curi budaya kita! Stop curi budaya! This is our culture! Don’t steal it!

Kamis, 05 Juli 2012

Unforgetable Memories at Jamda 2012


Aaah, seminggu gak browsing itu rasannya hambar banget. Dan itu yang gue rasain kemarin. Lha emang gue kenapa? Yap yap yap, gue ada acara di luar kota. Tau gak acaranya apa? Gue ikut, Jambore Daerah (Jamda) Jawa Tengah XIII dari tanggal 21 – 26 mamen. Haha. Kebetulan acaranya di luar kota. So, harus nempuh 8 jam dari kota gue dan pastinya jauh dari koneksi internet. Itu sangat mengenaskan saudara saudara. Mumpung gue blogging lagi, sekarang gue mau ceritain kegiatan gue di Bumi Perkemaham Cakra Pahlawasri, Delingan, Karanganyar.
Maskot Jambore Daerah XIII Kwarda 11 Jateng

Malem itu sehabis Isya, seluruh kontingen Kota gue berkumpul di Kwarcab untuk upacara pelepasan kontingen. Seluruh ruangan dipadati peserta, pembina, dan pendamping jambore sampai orang tua peserta. Para tokoh pramuka kota pun melepas seluruh peserta Jamda. Keadaan mengharu biru, baik peserta maupun orangtua meneteskan air matanya. Oh ya, kontingen gue dibagi jadi 4 regu. 2 Regu Putra dan 2 Regu Putri. Nama Regunya antara lain : Rajawali, Kuda Terbang, Hebras dan Sakura. Regu gue adalah.. Sakura. Unyu kan? Oke tadi sampai mana kita? Pagi itu kita udah sampai di buper sob. Setelah mendirikan tenda, kita semua istirahat sejenak. Jam 4 semua peserta di panggil untuk mengikuti gladhi resik Upacara Pembukaan. Ini nih yang ngenes, pas lagi gladhi gue klenger. Yaudah deh, temen temen gue yang ikut. Gue nunggu di belakang bareng tim medis. Selanjutnya kita istirahat lagi.
Simbolis Pembukaan Jamda

Matahari belum juga menyinari buper, tapi serentetan orang sudah mulai berkeluh kesah. Ada apa gerangan? Air mati total, peserta jamda pun gagal mandi. Haha, gue mulai tertawa melihat tingkah temen gue. Ada yang marah, pasrah, bahkan ada yang kembali tidur. Akhirnya pukul 7 pagi tiba juga, seluruh peserta yang ditunjuk wajib mengikuti upacara pembukaan dan gue? Cukup menikmati sereal di depan tenda. Haha. Setelah upacara bubar, ada acara selanjutnya. Bagi peserta yang mengikuti pionering dan karnaval. Akhirnya kegiatan dimulai hari ini. Kebetulan gue ikut karnaval. Karnavalnya asik lho, muterin kota Karanganyar pake busana yang unik. Asik banget sob!
Sebelum Karnaval :))

Banyak banget kegiatan selama Jamda. Dan gak semua kegiatan di Jambore Daerah kali ini berhubungan dengan Scouting Skill. Ada juga kegiatan lain yang berhubungan dengan kemanusiaan daan edukatif. Beberapa kegiatan yang gue ikutin yaitu : Karnaval, Apresiasi Seni, Penanggulangan Bencana, Jurnalistik dan Reportase, Rembug Penggalang, Wisata, dan yang pasti Api Unggun. Sebenernya ada banyak kegiatan yang mau gue ikutin, tapi sayangnya gue seharian sakit. Maag gue kambuh. So, gue korve seharian penuh.
Senam Pagi~


Pionering :)
Keadaan tenda

Gue banyak nemuin hal baru disini. Mungkin post Kak Pur di Fb bisa nerangin semuanya. 
Post Kak Pur yang unyu banget~

Oke emang semuanya bener. Lebih baik kita skip yang tentang cinta. Soalnya belum cukup umur qaqa~ Persaudaraan? Itu emang udah melekat banget diantara peserta jamda, khususnya kontingen gue. Bahkan kita sampai bikin silsilah keluarga. Di silsilah keluarga, gue menemukan 3 kakak yaitu Kak Surya, Kak Desta, Kak Aulia. Serta sepupu yang agak kurang waras yaitu Dhanes. Dan juga trio yang katanya unyu. Hahaii.
Trio Unyu~
          Mungkin gue gak banyak berubah secara fisik misalnya tambah kurus gitu ya. Hehe. Tapi disini banyak pelajaran. Kemandirian, kejujuran, kekompakan, dan kebersamaan, semua gue dapetin dan rasain disini. And the last.. Salam Pramuka!

Senin, 18 Juni 2012

Pemuda Indonesia TIDAK Lagi Galau



“Galau itu ibarat pake kaos kaki bolong,
rasanya gak enak dan gak nyaman.”
Perhatiin deh kata kata bang Ge diatas, bener gak sih? Ya kalo dipikir pikir sih bener juga. Galau itu bikin kita bad mood, males ngapain aja, dan cenderung jadi sensi. Coba deh sekarang lo buka facebook atau twitter, lo liat beranda dan timeline. Paling ngga dalam 1 hari lo bakal nemu status atau tweet tentang “galau”. Galau ini emang lagi ngetrend banget di kalangan remaja. Selalu aja ada tweet dengan hashtag #galau.

Kadang gue suka bingung sama temen temen yang pasang status atau ngetweet galau, itu tuh ibarat lo pake kaos kaki bolong terus lo pamerin ke orang lain. Galau itu bukan sebuah perasaan yang layak lo pamerin ke orang lain. Apalagi kalau lo galau karena ditinggal pacar lo. Terus lo ngetweet :
“Kenapa gue mesti putus sama lo, gue cuma sayang sama lo #galau”

Kalo sampe lo ngetweet kaya gitu, sama ajanya lu ngga bisa move on! Dan kalo liat tweet lo itu, lo keliatan kaya Jomblo ngenes. Lo putus? Yaudah cari yang laen! Tweet itu juga menggambarkan kalo lo itu gabisa cari pacar lagi, sob. Dan menurut gue definisi galau buat lo adalah GALAU : GAk LAkU

Tingkatan Galau Kata Kemal Palevi :
1. Galau Tingkat Biasa
2. Galau Tingkat Parah
3. Galau Tingkat Dewa

Sebenernya galau adalah pematah semangat bangsa. Kenapa bisa kaya gitu? Galau itu meracuni pemuda bangsa sob! Emang sih ga separah racun tikus yang diminum bareng sama obat nyamuk.  Meracuni dalam berbagai aspek kehidupan. Misalnya dalam hal bergaul sampai prestasi.

1. Bergaul
Kenapa dalam hal bergaul? Ya lo coba deh bandingin orang yang sering galau sama yang asik-asik aja. Dalam bergaul mereka bakal cenderung sensi dan egois. Mereka bakalan terus berkeluh kesah ke temen-temennya. Apalagi kalau anaknya sering ngetweet dan pasang status galau. Pasti temen-temennya benci sama dia. Lo pikir deh, lebih suka temenan sm orang yang sering galau atau yang ceria?

2. Prestasi
Ini disebabkan oleh efek galau yaitu badmood. Kalo orang sering galau, pasti dia kabur kemana mana deh pikirannya, ke mantan lah ke temen lah ke twitter lah ke indira lah *eh* ya gitu deh. Kalau belajar pasti sambil uring uringan, apalagi kalo sambil dengerin lagu “galau” pasti dia bakal melankolis, nangis nangis gajelas. Labilnya keluar. Karena belajar yang ga efektif ini prestasi juga otomatis turun.

Gimana kawan-kawan? Masih pede buat galau? Galau buang aja! Pemuda Indonesia Anti Galau! Tunjukin ke semua, galau adalah PEMBODOHAN BANGSA! See you! :D